Dalam keterpaksaan….
Kususuri lorong hitam
Serba kelam
Sepi tanpa setitik bunyi
Saat ini….
Aku masih terkapai-kapai
Lemas di lautan
Mencari erti sebenar hidup ini
Epilog tercipta dari segenggam tanah
Segumpal darah merah
Hanya sekeping hati di anugerah
Kini….
Seantero dunia menyaksikan
Bumi gersang tumpahan darah
Tidak semerdu alunan puisi syahdu
Hanya gema rintihan warga jajahan
Ini bukan retorik nukilan
Bukan jua metafora gubahan
Bukan diksi larikan
Bukan nuansa coretan
Ia citra reality
Apakah kehidupan ini?
Mencoret penderitaan
Bersulam kesengsaraan
Sekelumit kekejaman tidak tertanggung
Mungkin sekadar monolog pendaman
Manusia,umat,makhluk
Katanya kenal Allah
Ya! Itu Tuhanku
Persis seorang ulamak aliman
Segalanya hanya kepuraan
Tersirat takbir dongeng semata
Hatinya ditanami keangkuhan
Tersuburlah kezaliman
Terpinggir keimanan
Yang nyata….
Itulah tanda akhir zaman
Wahai umat manusia!
Hayatmu seketika cuma
Hentikan scenario tamadun jahiliah
Sebuah rentetan konfrontasi
Menimpa warga Islam
Yang dikesali buana
Di tentang pejuang damai
Fokus seantero umat
Insaflah…..
Masih tak terlambat untukmu
Sujud kepadanya
No comments:
Post a Comment