NUFFNaNG

PeNGiKuT Saya

PeMBuKa BiCaRa

Wednesday, February 23, 2011

siput dan sunti




Bah baru separuh perjalanan
Sarat muntahnya alunan ombak resah
Daerah ini kembali melaut
Pesawah gendong nafas gelisah
Petani kejat khemahkan tembakau
Suara tangis padi di bendang
Ngeran si kambing dan kerbau
Tambah bengkak pekun risau

Tika aku susur kening batas
Terpaku mata di dada baruh
Tekun seorang sunti basah peluh
Duduk berdiri tak pandang getir guruh
Siput  di kutip manja jemarinya bak paruh
Susun langkah penuhkan uncang buluh
Lintah dan pacat melekat disapunya dengan keringat
Nanti senyumlah peraih di bahu simpang empat

Renyai hujan masih enggan undur
Si sunti hayun langkah pulang dengan sedikit upah
Di sambut ria sekujur tubuh bersemutar kain lepas
Kerana ingin tahu ku jejak sampai rumah
Usang pondoknya mahu tunduk ke tanah
Perhati dari jauh bagai nak  rebah hati
Air bah yang hanyutkan iput rezeki
Buat suapan menjelang esok hari

Gelombang bah datang lagi bersuara
Hembuskan bala keluh angin utara
Di gelegar minda ini persoalan kalut berbicara
“bagaimana nanti nasib siput dan sunti
Adakah hari-hari mendatang izinkan
Kebahagiaan atau belenggu kekusaman?”

Antara bah, siput dan sunti
Ada ikatan yang berbaur misteri
Ada pegangan yang harus dipateri
Ada peringatan dari Yang Maha Mengasihani.

No comments:

Post a Comment

LiNK WiTHiN

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

NUFFNaNG

NUFFNaNG X-CHaNGe